Zona Pertemanan
Zona Pertemanan
Aku ingat pertama kali melihatmu kau masuk
kedalam hidupku tanpa permisi berputar bagai gasing di pikiranku entah kau
milik siapa hatiku keras kepala ceritakanlah tentang harimu berbincanglah
sampai salah satu dari kita tertidur aku tidak akan bosan dengan semua yang kau
ketik betapa sering aku menduga-duga adakah kode yang tersirat dalam kolom chat
kita? aku tidak mau berdrama tapi aku tidak bisa mengeluarkanmu dari kepalaku
aku tergila-gila hingga tak tahu lagi mesti berbuat apa ini semacam hasrat
purban yang lebih tua dari manusia.
Jika kau percaya akan jodoh mungkin ini
adalah contohnya dan aku tidak berbicara perihal parasmu atau apa yang engkau
punya ada sesuatu tentangmu yang membuatku baik-baik saja entah apa kau selalu
mampu membuatku jujur mengenai segala hal kecuali satu perasaanku andai saja
aku mampu memberitahumu tapi aku terlalu takut akan reaksimu yang tidak sesuai
dengan imajinasiku selama ini bukankah fiksi lebih meninabobokkan
dibandingankan kenyataan?
Bukankah kita dua orang yang terlanjur menikmati berkubang
dalam zona pertemanan tubuh kita berlumur harapan palsu tanganku
menggapai-gapai mencari jalan keluar, sedangkan tanganmu mencengahku
kemana-mana tunggu sebentar izinkan aku keluar dari zona pertemanan kita untuk
sejenak akan aku tunjukan padamu sebuah gerbang menuju dunia paralel.
Mari ikut
aku kesana di dunia paralel aku tidak perlu lagi repot-repot menyatakan apapun
kau akan setuju untuk bersanding denganku tanpa perlu ada serentetan peristiwa
yang membuat kita semakin pelik.
Aku akan menjadi bumi untuk mentarimu lirik
untuk lagumu, hujan untuk bungamu di dunia paralel, keadaannya akan jauh
berbeda walaup begitu kau tahu akan tetan menjadi orang yang sama yang
merindukanmu dengan sederhana mengejarmu dengan wajar menyayangimu dengan luar
biasa dan menyakitimu dengan mustahil.
By: Fiersa Besari
0 komentar :
Posting Komentar