Lembar Ingatan
Lembar Ingatan
Suatu hari saat angin sedang
lembut-lembutnya bergurau beserta sepi yang membuka dadaku aku
membuka ingatan luka demi luka aku baca dengan penuh rindu.
aku selalu bertanya, mengapa duka begitu satia
padaku hingga dengan siapapun aku menetapkan hati, duka selalu hadir menanti
untuk mengacaukan apakah hanya agar esok aku bisa belajar darinya? bahwa
perlabuhan hati selalu menggelamkan harap? aku hanya yakin, luka tak serta
merta tumbuh tanpa sebab mungkin aku telah menanam muasalnya harap menjadi
pupuk terbaik untuk luka tumbuh subur dalam dadaku.
By: Syadid Muhammad
0 komentar :
Posting Komentar