Aku Selalu Menyukai Matamu

Senin, 20 April 2020

Aku Selalu Menyukai Matamu


Aku Selalu Menyukai Matamu 

Seperti halnya menyukai senja yang tak perlu kujelaskan aku selalu menyukai matamu menatap lebih lama kesana lalu menenggelamkan diriku berlama-lama tidak ingin berlari lagi segala penat seolah menemukan obatnya matamu selalu bisa menenangkan segala hal yang gusar mengenangkan semua yang sudah terlalu jauh berjalan aku melihat diriku semakin dalam semakin tidak mau keluar dari matamu itulah sebabnya mengapa aku suka mengajarkmu duduk berlama-lama.

Terkadang tidak perlu terlalu banyak bicara, kita hanya menikmati udara sambil saling menatap dalam hati, aku selalu memanjatkan doa agar denganku saja kamu ingin menetap aku suka segala tentangmu terlebih saat kamu cemberut dan cemburu tentu tidak dengan porsi berlebihan saat begitu, kamu selalu terlihat semakin mempersona ingin rasanya kupeluk dan tidak kulepas berlama-lama memeluk tubuhmu dan menatap matamu dalam waktu yang sama adalah hal termanis dari jatuh cinta lalu mengecup lembut keningmu menyadari kita memang harus memperjuangkan rindu selalu akan mengusahakan terus bertemu agar tidak tumbuh lebat sendu.

Aku juga suka saat kamu bermandi hujan tidak mandi hujan sungguhan kamu hanya kebesahan sebab air yang hujan turun terlalu lebat kita berteduh di halte, menunggu angkutan atau kadang saat hujan sepulang dari tepi laut kita berteduh di pinggir rumah yang sekaligus menjadi warung aku mengelap bias air yang membasahi pipimu kamu malah sengaja memercikan hujan ke wajahku lalu kita tertawa sambil bermain air tidak berani mandi hujan sungguhan kita hanya memainkan air yang turun dari ujung atap pada saat itu matamu lebih menarik dari hujan manapun matamu adalah langit yang teduh dan meneduhkan begitulah aku selalu terpesona oleh bening matamu selalu ingin mengurung diri disana menunda waktu dan membiarkan diriku tenggelam semakin dalam saat hujan begitu aku selalu didatangi kenang diajak berjalan ke tempat-tempat yang pernah kita datangi di selundupkan kembali de saat-saat diam sembari menatap matamu semuanya menjadi terasa nyata bahkan saat kamu tak pernah lagi ada saat kamu terlalu jauh di larikan jarak namun, hujan memang selalu begitu selalu mengingatkanku pada matamu lalu entah mengapa selalu saja sesuatu menghangatkan mataku.



By: Boy Candra 

0 komentar :

Posting Komentar