Aku Selalu Menyukai Matamu
Aku
Selalu Menyukai Matamu
Seperti halnya menyukai senja yang tak
perlu kujelaskan aku selalu menyukai matamu menatap lebih lama kesana lalu
menenggelamkan diriku berlama-lama tidak ingin berlari lagi segala penat seolah
menemukan obatnya matamu selalu bisa menenangkan segala hal yang gusar
mengenangkan semua yang sudah terlalu jauh berjalan aku melihat diriku semakin
dalam semakin tidak mau keluar dari matamu itulah sebabnya mengapa aku suka
mengajarkmu duduk berlama-lama.
Terkadang tidak perlu terlalu banyak bicara,
kita hanya menikmati udara sambil saling menatap dalam hati, aku selalu
memanjatkan doa agar denganku saja kamu ingin menetap aku suka segala tentangmu
terlebih saat kamu cemberut dan cemburu tentu tidak dengan porsi berlebihan
saat begitu, kamu selalu terlihat semakin mempersona ingin rasanya kupeluk dan
tidak kulepas berlama-lama memeluk tubuhmu dan menatap matamu dalam waktu yang
sama adalah hal termanis dari jatuh cinta lalu mengecup lembut keningmu
menyadari kita memang harus memperjuangkan rindu selalu akan mengusahakan terus
bertemu agar tidak tumbuh lebat sendu.
Aku juga suka saat kamu bermandi hujan tidak
mandi hujan sungguhan kamu hanya kebesahan sebab air yang hujan turun terlalu
lebat kita berteduh di halte, menunggu angkutan atau kadang saat hujan sepulang
dari tepi laut kita berteduh di pinggir rumah yang sekaligus menjadi warung aku
mengelap bias air yang membasahi pipimu kamu malah sengaja memercikan hujan ke
wajahku lalu kita tertawa sambil bermain air tidak berani mandi hujan sungguhan
kita hanya memainkan air yang turun dari ujung atap pada saat itu matamu lebih
menarik dari hujan manapun matamu adalah langit yang teduh dan meneduhkan
begitulah aku selalu terpesona oleh bening matamu selalu ingin mengurung diri
disana menunda waktu dan membiarkan diriku tenggelam semakin dalam saat hujan
begitu aku selalu didatangi kenang diajak berjalan ke tempat-tempat yang pernah
kita datangi di selundupkan kembali de saat-saat diam sembari menatap matamu
semuanya menjadi terasa nyata bahkan saat kamu tak pernah lagi ada saat kamu
terlalu jauh di larikan jarak namun, hujan memang selalu begitu selalu
mengingatkanku pada matamu lalu entah mengapa selalu saja sesuatu menghangatkan
mataku.
By: Boy Candra
0 komentar :
Posting Komentar