Sesuatu Yang Tumbuh Diam-Diam

Selasa, 04 Februari 2020

Sesuatu Yang Tumbuh Diam-Diam



Sesuatu Yang Tumbuh Diam-Diam

Setelah perkenalan kita kala itu aku berharap segalanya kembali normal kau kembali ke langit, bintang semestinya berada dan aku kembali ke bumi tenggelam dalam rutinitas. Hidupku selama ini sudah teramat tenang dan secuil adegan perkenalan denganmu menjadi efek kupu-kupu yang merusak banyak rencanaku dimasa depan.

Percayalah, aku sudah pernah bergumul dengan asmara dan patah hati yang di timbulkanya tidak berdampak baik aku tidak membutuhkan sinta untuk saat ini namun naasnya sebuah hal apa kabar darimu kembali membuyarkan fokusku mati-matian aku berkata pada cermin pada perasaan untukmu hanyalah huporia sesaat yang akan hilang dalam hitungan hari.

Semudah itu kau kembali menyeredku menjadi budakmu dan bayangan di cermin tertawa mengejek ku
makan itu cinta katanya.

Cinta selalu bersemi di tempat waktu dan situasi yang tidak terduga iyalah laksana mentari di tengah temaram, hijau di antara gersang cinta tidak pernah datang tiba-tiba iya akan mengendap-ngendap menyusup kedalam urat nadimu meledakan jantungmu lalu meninggalkanmu terbakar habis bersama bayang-bayangnya dan aku hanya mampu menjadi korban dari kerinduan yang mencekik yang tersenyum dengan pipi merah merona dengan kala kau menyapaku bahkan anak kecil yang menemukan mainan yang paling di idamkan 

Memimpikanmu merasa paling menyenangkan meski kau hanya dapatku pandangi dari luar etalase kau terlalu mahal untukku tebus atau apakah aku perlu menjadi penjahat saja yang mencurimu karena aku tak rela orang lain menikmati keindahanmu ku tampar pipiku sendiri bukan, aku bukan anak kecil dan kau bukan mainan hatimu bukan untukku curi melainkan untukku minta baik-baik 

Sebuah hay apa kabar mampuh seseorang gagal move on aku mulai inten berbincang denganmu setelah hay apa kabar ada jangan lupa makan, selamat tidur dan disetiap obrolan kita selalu berusaha mati-matian untuk berfokus pada kata-katamu sulit bagiku mendengarkanmu jika parasmu mendistraksikan lagi dan lagi kali ini aku tidak bisa mengelak aku yakin hatiku sudah ada di dengamanmu menjadi hal milik untuk kau rawat atau mungkin kau hancurkan namun tak perlulah aku berpikir terlalu jauh sekarang lebih penting adalah mengatur siasat agar posisi kita berimbang

Akupun harus bisa mengemgam hatimu karena entah kau sejauh langit atau sedekat langit-langit bagiku kau bintang yang akan ku puja setengah mati.


By: Fiersa Besari

0 komentar :

Posting Komentar