Sesuatu Yang Tumbuh Diam-Diam
Sesuatu
Yang Tumbuh Diam-Diam
Setelah perkenalan kita kala itu aku
berharap segalanya kembali normal kau kembali ke langit, bintang semestinya
berada dan aku kembali ke bumi tenggelam dalam rutinitas. Hidupku selama ini
sudah teramat tenang dan secuil adegan perkenalan denganmu menjadi efek
kupu-kupu yang merusak banyak rencanaku dimasa depan.
Percayalah, aku sudah pernah bergumul dengan
asmara dan patah hati yang di timbulkanya tidak berdampak baik aku tidak membutuhkan sinta untuk saat ini
namun naasnya sebuah hal apa kabar darimu kembali membuyarkan fokusku
mati-matian aku berkata pada cermin pada perasaan untukmu hanyalah huporia
sesaat yang akan hilang dalam hitungan hari.
Semudah itu kau kembali menyeredku
menjadi budakmu dan bayangan di cermin tertawa mengejek ku
makan itu cinta katanya.
Cinta selalu bersemi di tempat waktu dan
situasi yang tidak terduga iyalah laksana mentari di tengah temaram, hijau di
antara gersang cinta tidak pernah datang tiba-tiba iya akan mengendap-ngendap
menyusup kedalam urat nadimu meledakan jantungmu lalu meninggalkanmu terbakar
habis bersama bayang-bayangnya dan aku hanya mampu menjadi korban dari
kerinduan yang mencekik yang tersenyum dengan pipi merah merona dengan kala kau
menyapaku bahkan anak kecil yang menemukan mainan yang paling di idamkan
Memimpikanmu merasa paling menyenangkan meski kau hanya dapatku pandangi dari
luar etalase kau terlalu mahal untukku tebus atau apakah aku perlu menjadi
penjahat saja yang mencurimu karena aku tak rela orang lain menikmati
keindahanmu ku tampar pipiku sendiri bukan, aku bukan anak kecil dan kau bukan
mainan hatimu bukan untukku curi melainkan untukku minta baik-baik
Sebuah hay
apa kabar mampuh seseorang gagal move on aku mulai inten berbincang denganmu
setelah hay apa kabar ada jangan lupa makan, selamat tidur dan disetiap obrolan
kita selalu berusaha mati-matian untuk berfokus pada kata-katamu sulit bagiku
mendengarkanmu jika parasmu mendistraksikan lagi dan lagi kali ini aku tidak
bisa mengelak aku yakin hatiku sudah ada di dengamanmu menjadi hal milik untuk
kau rawat atau mungkin kau hancurkan namun tak perlulah aku berpikir terlalu
jauh sekarang lebih penting adalah mengatur siasat agar posisi kita berimbang
Akupun harus bisa mengemgam hatimu karena
entah kau sejauh langit atau sedekat langit-langit bagiku kau bintang yang akan
ku puja setengah mati.
By: Fiersa
Besari
0 komentar :
Posting Komentar