Apa Kamu Bahagia Sekarang? Setelah Sengaja Meninggalka
Apa Kamu Bahagia Sekarang? Setelah Sengaja Meninggalkan
Aku penasaran
untukmu yang meninggalkan, apakah kamu bahagia sekarang, apakah menyenangkan
menusukan pisau luka dihatiku sedalam itu tak adakah sedikitpun rasa bersalah
yang berputar-putar di kepalamu.
Mungkin ada aku
memang tak benar-benar penting untukmu sampai kamu tega semenah-menah bermain
rasa, aku terus menerus bertanya dalam diamku apa salahku perasaan tak terima
yang mengebu mulai merasa menganggu dan menyudutkan upayaku untuk merelakanmu
Masih ada dalam
bagian diriku yang tak bisa begitu saja melihatmu memalingkan muka setelah
pergi tak pernahkah sedetikpun kamu merindukanku semudah itukah semua hilang
dari hatimu semua yang membuat kita merenda tawa.
Kamu yang
memulainya kamu yang membuatkan raguku berani mengenggam cinta lantas kenapa
kamu sendiri yang mengakhirinya dengan duka aku masih ingat suara bergetar dari
bibirmu saat kamu bertanya maukah kamu menjadi kekasihku aku masih ingat
perasaan berbunga yang meletup-letup di dadaku saat mendengarmu menyatakan
cinta pandanganmu begitu menyentuh hatiku penuh rasa sayang yang tak terbilang
tetapi sekarang hanya tersisa kenangan yang menyesakkan.
Aku memang tegar
tapi perihal melupakan butuh proses yang panjangkan bahkan ku rasa aku takkan
bisa lupa drama yang kamu mainkan untuk membunuh cinta kita kamu begitu
sempurna menyusun setiap adegannya aku benar-benar kamu buat tak sadar terbawa
arus deras untuk bertahan begitu keras sedangkan yang kamu lakukan jusru
berjuang untuk lepas.
Seharusnya kamu
katakan saja jika sudah tidak lagi berdebar saat jumpa kamu katakan saja jika
jauh dariku tak lagi menumbuhkan rindu setidaknya aku tahu harus ku apakan
perasaanku
Aku bisa
mempersiapkan upacara perpisahan untukmu bukan pergi tanpa permisi seperti ini
rasa nyeri tak bertepi terpaksa harusku cicipi seorang diri.
Selamat kamu
berhasil mempermainkanku semoga kamu bahagia dengan perjalanan barumu tanpa aku
kelak akan datang bingkisan dariku untukmu saat aku terlihat berkilauwan kamu
di kepung penyesalan barang kali saat itulah sakit hati ini terbayarkan tuntas
menghapus bekas mengganga yang kamu ciptakan.
Jika hari itu
tak pernah ada di hidupmu mungkin berpisang denganku keputusan terbaik dan aku
yang seharusnya menata hati untuk pamit pergi dari kisah rumit ini.
Jika suatu hari
nanti takdir membawa langkah kita pada satu tempat yang sama maaf jika aku tak
lagi sama aku akan lebih baik jika kita saling berpura-pura tak pernah jumpa
sebelumnya kamu tahu kenapa bukannya aku masih cinta atau takut semua kenangan
itu berputar di kepala bukan begitu kamu jangan salah sangka aku hanya ingin
menegaskan padamu seseorang yang pernah kamu lukai tak lagi bisa kamu
permainkan sesuka hati.
By: Suci Indriyani
0 komentar :
Posting Komentar