Kita yang Sia-sia

Selasa, 11 Februari 2020

Kita yang Sia-sia




Kita yang Sia-sia

Aku percaya tidak ada ihtiar yang sia-sia seperti kata pepatah lama hasil tidak akan pernah mengkhiyati prosesnya dan aku bahkan sangat percaya bahwa takdir tuhan tidak pernah salah tidak pernah tulis tanpa sengaja sekalipun seperti kita yang berakhir pada kata sia-sia.

Tidak ada lagi cinta atau semacamnya yang dulu pernah kita lantangkan dengan bangga tidak ada lagi cita untuk berbagi segalanya lebih parahnya tak ada sedikitpun gairah untuk sekedar menyapa dan satu-satunya hal yang kita lakukan hanya berpura-pura lupa bahwa kita pernah ada.

Aku sudah banyak belajar dari yang kamu lakukan dan aku menemukan teori paling menyenangkan sekaligus menenangkan untukku tanamkan sebagai pedoman ihtiarku padamu yang begitu besar di tambah rasa sabar yang tak pernah tertakar tidak pernah begitu saja hilang tanpa kesan tuhan yang begitu sayang padaku.

Tentu lebih tahu bahwa ihtiarku tak sebadan dengan perasaanmu, perasaanmu yang hanya sekedar bahkan mudah pudar karenanya tuhan memisahkan kita aku membuka mataku lebih lebar untuk melihat pepisahan ini sebagai jalan yang paling benar aku akan menikmati semua kesedihan sampai pada tetesan terakhir.

Di ujung mata ku resapin setiap makna yang tersirat agar aku tak pernah lagi terjebak pada kisah serupa yang manisnya meyiksa pada janji serupa yang menyimpan bom waktu didalamnya aku akan berdiri di atas kakiku sendiri tanpa semua kesedihan itu lagi karena semua sudah selesai sampai disini.

Hatiku tak selemah yang kamu kira patah hati karenamu justru akan membuatku lebih dan lebih baik lagi hingga saat kamu menemukan tentangku yang baru kamu tak lagi mampuh memandangku.   

0 komentar :

Posting Komentar